Di malam yang tenang, di bawah sinar rembulan yang malu-malu, seekor penyu betina perlahan merangkak naik ke pesisir. Tubuhnya yang lelah menyisiri pasir, meninggalkan jejak-jejak kecil yang segera akan dihapus ombak.

Ia datang, seperti yang selalu dilakukan nenek moyangnya, untuk menitipkan kehidupan baru di balik pasir hangat. Puluhan, bahkan ratusan butir telur ia tanamkan, berharap suatu hari anak-anaknya akan kembali ke laut yang sama, meneruskan siklus kehidupan.
Namun, tidak seperti yang dulu waktu pertama kali ia datang, laut rusak dengan tangan-tangan orang yang tidak bertanggungjawab. Sudah banyak puing-puing berbatuan, timbunan-timbunan untuk menutupi jalan masuknya penyu untuk bertelur.
Tapi itu bukan menjadi halangan untuk Penyu akan kembali ke rumah asalnya. Penyu mengajarkan kita tentang kesetiaan, tentang harapan, tentang bagaimana alam menitipkan kehidupan kepada manusia untuk dijaga, bukan dirusak.
Laut bukan hanya milik penyu, tapi juga milik kita. Rumah bagi jutaan makhluk hidup, sumber nafkah, dan penyeimbang bumi.

Mari kita jaga laut kita.
Kurangi sampah plastik.
Lestarikan habitat pesisir.
Dan biarkan penyu-penyu kecil itu tumbuh, kembali berenang di samudera luas.
Karena menjaga laut, adalah menjaga masa depan kita bersama.
TOLAK REKLAMASI MANADO UTARA