Home / Random / Betina Issue Gelar Teater Konflik Agraria Kalasey Dua

Betina Issue Gelar Teater Konflik Agraria Kalasey Dua

Manado, Beritawoi.com – Memperingati sebagai Hari Kartini. Betina issue sebagai komunitas perempuan di sulawesi utara yang aktif di gerakan-gerakan sosial dan Lingkungan dengan sentuhan seni, mereka merayakan hari kartini bersama Mamak-mamak petani kalasey dua, teman-teman Disabilitas, Komunitas Seniman, mahasiswa dan aktivis lingkungan di caffee Lullaby. Dengan bertemakan ” MAMAK AGUSTINA BERCERITA”. Senin (21 April 2025) pukul 19,15 WITA

AGUSTINA LOMBONE bintang tamu kegiatan ini adalah korban perampasan lahan sepihak dari pemerintah Sulawesi Utara. Perempuan parubaya yang sampai saat ini masih kuat berjuang demi mempertahankan tanah yang sudah di garap sejak puluhan tahun lamanya.

Story Telling dari Mamak AGUSTINA biasa di sapa Mak Ndio sangat menggugah semangat perjuangan penonton yang hadir.

Dalam kegiatan tersebut, Chenny Wahani sebagai ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sulut membawakan puisi semangat perjuangan dalam pergerakan menolak perampasan hak lahan pertanian, sehingga beberapa penonton seperti di bawah dalam halusinasi ketegangan.

Adapun kawan Akses juga membawakan puisa dengan karakteristik yang berbeda.

Memasuki akhir akhir kegiatan, Betina Issue sebagai penyelenggara yang di support oleh Lullaby coffee and watery dan WOI, mengadakan teater kejadian di lapangan saat mamak2 Petani kalasey dua berjuang mempertahankan kan lahannya dan di bubarkan paksa, ditembak oleh pihak kepolisian , aksi drama teater tersebut membuat para penonton banyak yg mengeluarkan air mata terharu seakan akan turun langsung dalam aksi demo perjuanganp tersebut.

Akhir kegiatan Mak Dio berharap Pemerintahan yang baru terpilih ini bisa mengeluarkan mereka dari belenggu ketidakpastian ini.

“Torang harap Bapak Presiden Prabowo tindak tegas mafia tanah yang berkedok pemerintah, dan juga Gubernur Sulut yang baru terpilih Pak Yulius Komaling untuk memberikan jamin kenyamanan dan solusi yang baik buat masyarakat kecil sama dengan torang” Ujar Mak Ndio (Farela)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *