Home / Profil / Universitas Negeri Manado Gelar Program Pendidikan Pesisir di Manado Utara, Bitung Karangria

Universitas Negeri Manado Gelar Program Pendidikan Pesisir di Manado Utara, Bitung Karangria

Manado 27/05/2025, Beritawoi.com – Masyarakat nelayan dan siswa yang bersekolah di pesisir pantai, khususnya Kawasan Manado Utara perlu mendapat perhatian serius semua pihak dalam upaya edukasi dan pemberdayaan potensi mereka.

Kolaborasi berbagai pihak terutama kampus akan memberikan dukungan yang signifikan menggalih potensi tersebut. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado memulai dengan langkah kecil namun akan memberi dampak yang luar biasa.

Itu ditandai dengan pencanangan program bagi kelompok masyarakat nelayan dan sekolah binaan yang berlokasi di Daseng Pantai Kelurahan Bitung Karangria, Boulevard 2 Manado Utara.

Ketua Panitia kegiatan Fredo Limpuus mengatakan “Program ini merupakan program pengabdian berbasis komunitas yang kami jalankan dengan menjalin kolaborasi berbagai pihak. Baik kalangan pendidik, pemerhati budaya, pemimpin lokal, maupun para pelaku pendidikan di wilayah sekolah binaan di pesisir pantai Karangria.

Iya juga menyebutkan program ini dirancang sebagai bagian dari pengabdian berkelanjutan yang menggabungkan dua simpul penting dalam masyarakat:

Yakni komunitas nelayan dan lembaga pendidikan dasar. Keduanya memiliki tantangan dan potensi yang sangat kaya untuk dikembangkan bersama-sama.

Diharapkan lewat kegiatan ini dapat terwujud pengabdian yang bermakna, berbasis budaya, dan berakar pada kearifan lokal

Kelompok masyarakat nelayan selama ini menjadi garda depan dalam ketahanan pangan laut, sekaligus sebagai penjaga tradisi maritim yang luhur. Namun, tak dapat dipungkiri, mereka juga kerap menghadapi keterbatasan akses informasi, literasi digital, dan pelestarian budaya lokal.

Katua Nelayan Tongkol Karangria, Roy Runtuwene mengatakan “Kegiatan ini sangat bagus untuk anak-anak nelayan dan pesisir Manado Utara untuk menambah pengetahuan lebih. disisi lainnya Pemerintah juga bisa terbuka hatinya agar pantai ini tidak bisa di REKLAMASI karna kita tau bahwa pantai ini banyak kegiatan positif yang di buat oleh masyarakat, Mahasiswa kampus atau organisasi-organisasi dan pantai di Manado Utara masi banyak hewan laut yang naik ke pesisir untuk bertelur.”

harapan kami kepada teman-teman Universitas Negeri Manado bisa juga tergerak hatinya untuk bersama-sama berjuang untuk menjaga pantai ini dan menolak reklamasi di pantai Manado Utara.”TOLAK REKLAMASI MANADO UTARA”. Ujar yang biasa di sapa Om Ao.

Di sisi lain, sekolah-sekolah di wilayah pesisir juga sering kali berhadapan dengan keterbatasan sumber daya, kurangnya dukungan literasi berbasis budaya lokal, serta perlunya peningkatan kapasitas guru dan siswa.

“Fakultas Bahasa dan Senu Unima hadir dengan pendekatan khas kami, yakni penguatan literasi budaya, pelestarian bahasa lokal, pengembangan seni pertunjukan tradisional, komunikasi edukatif, dan pendampingan institusional.

Kami ingin menjadikan program ini sebagai wadah pembelajaran dua arah, dimana kampus tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar dari kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat dan sekolah-sekolah pesisir,” kata dosen Bahasa Prancis tersebut.

Berbagai program telah disiapkan seperti pelatihan literasi dan penulisan kreatif bagi siswa sekolah, dokumentasi cerita rakyat dan ekspresi budaya pesisir. Lalu pementasan seni tradisional nelayan oleh mahasiswa bersama komunitas local.

“Mari kita jadikan pencanangan hari ini sebagai titik awal gerakan kolaboratif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat nelayan dan sekolah-sekolah binaan kita. Dengan penuh semangat, kami berkomitmen untuk terus berjalan bersama masyaraka, belajar, mengabdi, dan bertumbuh bersama,” .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *